Sabtu, 14 April 2012

AKIDAH MENURUT AJARAN NABI Oleh: Hasan Husen Assagaf Syarah kitab: Al-Aqa’id Ad-Diniyyah Karya: Habib Abdurahman bin Saggaf Assagaf Al-‘Alawi Al-Husaini Al-Syafi’i Al- Asy’ari --------------------------------------- Sifat Qidam – ﺍﻟﻘﺪﻡ : ﻫﻮ ﺻﻔﺔ ﺳﻠﺒﻴﺔ ﻷﻧﻬﺎ ﺳﻠﺒﺖ ﻭ ﻧﻔﺖ ﺃﻭﻟﻴﺔ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ ، ﻭ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻓﻲ ﺣﻘﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻧﻪ ﻗﺪﻳﻢ ﻻ ﺃﻭﻝ ﻟﻮﺟﻮﺩﻩ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ } : ﻫُﻮَ ﭐﻷَﻭَّﻝُ ﻭَﭐﻵﺧِﺮُ ﻭَﭐﻟﻈَّﺎﻫِﺮُ ﻭَﭐﻟْﺒَﺎﻃِﻦُ ﻭَﻫُﻮَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ { ﻭﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﺍﻟﻌﻘﻠﻲ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺍﻧﻪ ﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻗﺪﻳﻤﺎ ﻟﻜﺎﻥ ﺣﺎﺩﺛﺎ ﻭ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺣﺎﺩﺛﺎ ﻻﻓﺘﻘﺮ ﺍﻟﻰ ﻣﺤﺪﺙ ﻭ ﻳﻔﺘﻘﺮ ﻣﺤﺪﺛﻪ ﺍﻟﻰ ﻣﺤﺪﺙ ﺍﻳﻀﺎ ﻭ ﻟﻮﻛﺎﻥ ﻛﺬﻟﻚ ﻟﻠﺰﻡ ﺍﻟﺪﻭﺭ ﺃﻭ ﺍﻟﺘﺴﻠﺴﻞ ﻭ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻣﺴﺘﺤﻴﻞ ﻓﺎﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺪﻳﻢ ﻻ ﺃﻭﻝ ﻟﻮﺟﻮﺩﻩ ﻭ ﻳﺴﺘﺤﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺤﺪﻭﺙ 2- QIDAM Qidam (dahulu) adalah sifat Salbiyyah, yaitu sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat qidam artinya sifat yang mencabut atau menolak adanya permulaan wujud Allah. Dalam arti lain bahwa Allah itu berada tanpa adanya permulaan. Sebagai Dzat yang menciptakan seluruh alam, Allah pasti lebih dahulu sebelum ciptaan-Nya. Kebalikannya adalah huduts (Baru) yaitu mustahil Allah itu baru dan memiliki permulaan. Allah itu dahulu tanpa awal, tidak berasal dari ”tidak ada” kemudian menjadi ”ada”. ﻫُﻮَ ﭐﻷَﻭَّﻝُ ﻭَﭐﻵﺧِﺮُ ﻭَﭐﻟﻈَّﺎﻫِﺮُ ﻭَﭐﻟْﺒَﺎﻃِﻦُ ﻭَﻫُﻮَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢٌ Allah berfirman: “ Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al Hadiid:3) Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Allah yang menciptakan langit, bumi, serta seluruh isinya termasuk tumbuhan, binatang, dan juga manusia. Allah adalah awal. Dia sudah berada sebelum langit, bumi, tumbuhan, binatang, dan manusia lainnya ada. Tidak mungkin Allah itu baru ada atau lahir setelah makhluk lainnya ada. Adanya Allah berbeda dengan adanya alam semesta beserta isinya. Perbedaan tsb terdapat pada kejadian dan prosesnya. Kita ambil contoh: Adanya manusia didahului oleh proses perkawinan. Terjadinya hujan karena didahului dengan proses penguapan air laut. Dan adanya seluruh alam semesta didalului oleh preses terjadinya alam tersebut. Tapi Allah berbeda dengan alam semesta ini, tidak didahului oleh sebab- sebab tertentu, karena Allah dzat yang paling awal. Allah adalah pencipta alam semesta, mustahil alam semesta lebih dulu ada dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar